Kamis, 05 April 2012

Untukmu Sang Pejalan


Dia sang pejalan,
dia sang pencari keadilan.
Karena dia korban penindasan,
karena itu dia rela berkorban.
Jauh, panas, lelah tak dihiraukan,
apalagi ancaman,
sedikitpun itu tak menakutkan.
Karena baginya takut itu hanya kepada Tuhan.

Ketika nyawa menjadi taruhan,
Dia tetap berjalan dan terus berjalan,
sampai menuju dimana ada keadilan.
Mencoba menemukan keadilan di pengadialan,
tapi yang ada malah semakin terpinggirkan.

Pengadilan...
Rupanya disana tempat hukum diperjual-belikan.
Tempat mereka “yang mulia” berakal-akalan,
dan semuanya ditentukan oleh kekuasaan.
Sungguh nasib orang pinggiran.
inilah kenyataanya, keadilan yang memilukan.

Dia sang pencari keadilan,
hanya bisa menunggu harapan.
Wahai para penegak keadilan,
mana kebijakan kalian?
18 tahun seolah-olah dilupakan,
Tanpa sedikitpun adanya penegasan.

Jangan beri dia santunan ataupun belas kasihan.
melainkan keadilan dan perubahan.
Cepat selesaikan,
atau tetap biarkan dia terus berjalan,
sampai menuju rumah “Sang Penguasa Keadilan".
 
                                                                                                                     
                                                                                                                           -ROSTRAWVE-
 
I dedicate this poem to mr.Indra Azwan