Kamis, 04 Oktober 2012

photos



Membingkai cerita dalam gambar,
Mencoba mengabadikan tapi tak abadi.
Sebuah kenangan untuk dikenang,
Sebuah cerita untuk diceritakan.
Ini-lah foto-foto kehidupan,

Bukti-bukti kecil adanya masa lalu.
Tanda cinta untuk mereka orang-orang masa depan.
Media penunjang popularitas
Juga tempat untuk si ekspresi, emosi, dan kreasi.

Karena foto-foto itu jujur,
Karena foto-foto itu bisu,
Karena foto-foto itu indah,
Karena foto-foto itu sejarah.
          
                                                                           ROSTRAWVE


CANTIK


Cantik itu tidak selalu berparas apik, 
Berkulit resik,
Ataupun yang dandannya menarik.
Yang cantik ialah, mereka wanita yang berakhlak baik,
Mereka wanita yang unik,
Mereka wanita yang terdidik,
Dan mereka wanita pendidik.
Kalo kataku sih, semua wanita itu cantik 
Dalam tanda kutip “relatif”

Rabu, 03 Oktober 2012

CINTA


Cinta mengapa kau begitu indah?
Pastilah penciptamu sugguh maha indah.
Dia ciptakan kamu untuk mengindahkan kehidupan.
Tanpamu, mungkinkah hidup akan seindah ini?

Tuhanku menciptakan aku karena cintaNya yang abadi.
Dia berikan aku cinta untuk mencintaiNya,
Untuk mencintai kedua orangtuaku, saudara-saudaraku,
Dan semua makhluk ciptaanNya.

Keindahan cinta tak sepenuhnya terungkapkan.
Tapi keberadaanya akan mudah sekali terasa,
Selama kita masih mendapatkan cintaNya
Dan selama kita masih memberi ruang untuk cinta
Ada dalam hati kita.

Cinta, tak seorangpun yang berhak menyalahkanmu.
Karena kamu itu fitrah,
Karena kamu itu hadiah,
Dan karena  kamu terlalu indah untuk disalahkan.
Cuma saja mereka yang kurang mengenalmu dengan baik.
Mereka butakan mata hati mereka sendiri.
Mereka sering mengatas namakanmu,
Padahal itu nafsu!

Sungguh malang nasibmu cinta,
Ketika nafsu diatas cinta.
Ketika itu pula cinta ternodai.
Cintai-lah cinta,
Dengan selalu menjaga kesucianya.



                                                                                                                                              ROSTRAWVE



Rabu, 05 September 2012

Bagaimana by GUSMUS



Saya kutip syair ini dari seorang ulama “GUSMUS”,  saya sangat tertarik dengan syair ini karena maknanya begitu dalam dan pas menurut pemahaman saya. Sedikit menyindir tapi itu bagus karena menurut saya sekarang ini banyak sekali orang maupun suatu golongan dengan mudahnya membid’ahkan segala sesuatu, mengkafirkan sesama umat muslim, saling mencela, menghina,bahkan yang saya miriskan adalah semakin tinggi ilmu seseorang, agama-pun dirasionalkan. Astaghfirullah al adziimm, naudzubillahi min dzalik.

Bagaiamana?
Aku Pergi Tahlil, kau bilang itu amalan jahil
Aku Baca Sholawat Burdah, kau bilang itu bid’ah
Lalu aku harus bagaimana..?
Aku bertawasul dengan dengan baik, kau bilang aku musrik
Aku ikut majlis dzikir,kau bilang aku kafir
Lalu aku harus bagaimana..?

Aku gemar berziarah, kau bilang aku alalp-alap berkah
Aku mengadakan selametan,kau bialng aku pemuja setan
Lalu aku harus bagaimana..?
Aku pergi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
Aku ikut tasawuf sufi, malah kau suruh aku menjahui

Ya sudahlah.. aku ikut kalian

Kan kupakai celana cingkrang, agar kau senang
Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
Kan kuhitamkan jidat, agar dikira ahli ijtihad
Aku kan sering menghujat,biar dikira hebat
Aku ka sering mencela biar dikira mulia

Pemarah




Buat apa marah?
Kalau hanya untuk menuruti amarah.
Mengapa harus marah?
Toh tidak bisa menyelesaikan masalah,
yang ada malah memperparah.
Apa sih untungnya marah?
Marah itu menghilangkan berkah.
Marah itu bikin keluarga bubrah.
Marah itu selalu mendatangkan musibah,
juga sumpah serapah.

Jangan marah, itu perintah!
Duduk-lah, berbaring-lah, kalau masih marah
Berwudhu-lah lalu sholat-lah
Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang pemarah.
Amin.


                                                                                          - Rostrawve

Renunganku,,,



Ketika aku berfikir tentang diriku sendiri, pastilah aku mengakui bahwa diriku itu jauh dari sempurna. Segala kekurangan yang ada pada diriku meliputi kekurangan fisik maupun kekurangan dalam bersikap ataupun kemampuan dalam berbagai hal, sudah-lah menjadi satu paket dengan segala kelebihan yang telah Allah berikan kepadaku. Aku memang manusia biasa, sering berbuat salah juga lupa. Pernah benci, iri, juga marah. Lumarah karena aku manusia. Bukan malaikat yang tak punya hawa nafsu, berhati baik, dan selalu taat. Tapi saya juga tidak mau mengikuti syetan yang setiap saat bisa membujuk saya. Karena pada hakikatnya memang manusia itu diturunkan kebumi karena suatu kesalahan dan akan terus digoda oleh syetan. Yang mana telah meminta izin kepada Allah sebelumnya untuk selalu mengganggu manusia untuk dijadikan teman di neraka. Naudzubillahi min dzalik. 

Dan sekarang keputusan hidup ada ditangan saya, saya mau menjadi orang baik atau orang jahat. Sebenarnya baik atau tidaknya itu flexible, relatif, dan tertangantung orang yang menilainya. Yang sudah pasti tentu baik itu apa-apa yang telah diperintahkan oleh agama, dan yang tidak baik-pun juga sudah jelas apa-apa yang dilarang oleh agama. Tidak susah sebenarnya untuk menjalaninya, tapi ya bagaimana lagi kita setiap saat harus berperang dengan hawa nafsu, berani jujur dan mengakui apa kata hati nurani, juga membiasakan kebaikan itu sendiri semata-mata hanya untuk Allah bukan yang lain.
Saya harus merenungi semua dosa-dosa saya, kepada siapa saja saya berbuat dosa dan sudahkah saya minta maaf kepada orang tersebut serta memohon ampun keda Allah? Astaghfirullah rasanya saya begitu kecil dibandingan dengan semua dosa yang telah saya perbuat. 

YA ALLAH ampunilah dosa-dosa hamba, berikan-lah hamba kesempatan untuk menghapus semua dosa-dosa hamba, serta angkat-lah keinginan dalam hati hamba ketika hamba ingin berbuat dosa. Engkau begitu maha pemurah, maha penyanyang , dan maha pengampun atas segala dosa-dosa umatMu.
Semoga renungan ini akan  membawa hikmah kepada saya jug kepada orang-orang yang membacanya, amin.